Awal Mula USB-A dan Mengapa Kita Sering Terbalik Memasangnya

Awal Mula USB-A dan Mengapa Kita Sering Terbalik Memasangnya
Awal Mula USB-A dan Mengapa Kita Sering Terbalik Memasangnya

KOMPAS.com – Fakta unik seputar teknologi alias Tech Trivia ini diungkap oleh Forcepoint, sebuah platform keamanan digital asal Texas, AS pada tahun 2015. Kini, Tech Trivia sekitar 86 persen orang yang mencolokkan USB dari belakang menjadi populer dan menjadi sebuah meme di internet.

Mayoritas atau sekitar 86 persen orang memasang konektor USB-A secara terbalik saat mencoba memasangkan perangkat USB untuk pertama kalinya. Baik itu saat mencolokkan flashdisk ke komputer/laptop, menyambungkan kabel USB A ke adaptor charger smartphone, atau saat menyambungkan kabel mouse ke laptop, dan lain-lain.

Bahkan ada yang menyebut fenomena ini sebagai “paradoks USB”, tidak peduli seberapa teliti Anda melihat steker atau kabel, atau ikon pada kabel USB A, percobaan pertama selalu salah.

Banyak yang percaya bahwa USB-A baru akan terpasang dengan sempurna pada percobaan ketiga. Desain USB-A non-reversible ini pun membuat penggunanya kesal bahkan frustasi.

Desain Non-Reversibel Teknologi Dengan Biaya Rendah

Setelah diselidiki, pembuat USB-A sengaja membuat konektor ini non-reversibel karena alasan biaya. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ajay Bhatt, ketua tim yang mengembangkan teknologi Universal Serial Bus (USB). USB dikembangkan bersama oleh tujuh perusahaan yaitu Intel, Microsoft, IBM, NEC, Nortel, Compaq, dan DEC.

Dalam sebuah wawancara, Bhatt mengatakan, sebenarnya di awal pengembangan teknologi USB-A, timnya mengetahui bahwa jika kabel dirancang bersifat reversibel, maka akan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik dalam jangka panjang.

Misalnya, pengguna dapat menyambungkan kabel di posisi mana pun, dalam sekali coba. Seperti desain reversible pada USB Type-C yang banyak digunakan pada smartphone, tablet, dan laptop terbaru.

Namun pengembang USB-A memilih menggunakan desain kotak dimana terdapat penampang persegi panjang memanjang di sisi bawah.

Jadi, kabel USB-A harus dimasukkan ke port tipe-A downstream (laptop/PC/konsol/dll) agar dapat digunakan untuk transfer data atau pengisian daya. Port tipe-A ini juga memiliki penampang di sisi atas (berlawanan dengan konektor). Oleh karena itu, jika posisi konektor salah, USB-A tidak dapat dimasukkan ke dalam port.

Menurut Bhatt, USB yang dibuat reversibel (dua arah) akan membutuhkan kabel dan sirkuit dua kali lebih banyak. Hal ini juga secara otomatis akan melipatgandakan biaya produksi.

Baca Juga : Ulefone Armor Pad 3 Pro Meluncur, Dengan Baterai 33.280 mAh!!

Related Post

error: Content is protected !!