HMD Perkenalkan Boring Phone, Ponsel yang Didesain “membosankan”

HMD Perkenalkan Boring Phone, Ponsel yang Didesain "membosankan"
HMD Perkenalkan Boring Phone, Ponsel yang Didesain "membosankan"

KOMPAS.com – Pemilik lisensi merek Nokia, HMD Global, memperkenalkan ponsel barunya yang diberi nama Boring Phone. Ponsel ini merupakan hasil kolaborasi HMD Global dengan produsen bir Heineken serta perusahaan kreatif Bodega.

Seperti namanya, Boring Phone sengaja didesain membosankan. Disebut demikian karena ponsel ini tidak memiliki aplikasi pihak ketiga dan akses internet atau hanya sekedar feature Telepon. Jadi bisa dibilang ponsel ini cocok untuk pengguna yang ingin detoks dari media sosial.

Tampilan Boring Phone didasarkan pada Nokia 2660 Flip. Namun dengan casing transparan dan bertema monokrom. Karena transparan, pengguna bisa melihat bagian dalam ponsel.

Bagian depan Boring Phone dibekali layar hijau berukuran 2,8 inci dengan resolusi QVGA (240 x 320 piksel). Di bagian bawah layar, pengguna dapat melihat logo bertuliskan “Heineken” dan “Bodega”.

Bodi Boring Phone memiliki keyboard T9 seperti ponsel lipat jadul pada umumnya. Papan ketik berwarna putih ini dilengkapi dengan angka 0 hingga 9, huruf A hingga Z, tombol bintang, pagar, dan sebagainya.

Spesifikasi Telepon Membosankan lainnya

Pengguna juga dapat menikmati game Snake klasik di Boring Phone. Namun HMD Global tidak menyediakan browser untuk browsing internet.

HMD Global tidak merinci chipset yang digunakan Boring Phone tersebut. Sebagai referensi, Nokia 2660 Flip sendiri ditenagai System-on-Chip (SoC) Unisoc T107 dengan fabrikasi 22 nm.

Ponsel lipat ini dibekali media penyimpanan 128 MB yang bisa diperluas menggunakan kartu microSD. Soal daya, ponsel ini juga dibekali baterai berkapasitas 1.450 mAh yang dapat dilepas.

HMD Global memastikan hanya akan memproduksi 5.000 unit Boring Phone. Masing-masing ponsel tersebut tidak akan dijual, melainkan akan dibagikan secara gratis melalui program giveaway yang diadakan oleh Heineken.

Giveaway ini akan tersedia di Inggris, dan nantinya akan diikuti oleh berbagai pasar lainnya, seperti dikutip KompasTekno dari GizChina.

Baca Juga : Kominfo Sebut Game Mengandung Kekerasan Bisa Diblokir

Related Post

error: Content is protected !!