KOMPAS.com – Gerhana Matahari total merupakan salah satu fenomena alam yang sangat menarik, karena itu sangat jarang terjadi. Karena sangat jarang, masyarakat ingin mengabadikan momen langka itu.
Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), tidak disarankan untuk memotret gerhana Matahari dengan smartphone telanjang alias tanpa filter matahari khusus. Sebab, sensor kamera HP bisa rusak.
Menurut NASA, cara terbaik untuk memotret detik-detik gerhana matahari ialah dengan memegang kacamata gerhana atau juga filter matahari di depan lensa ponsel. Hal ini berlaku saat ingin memotret Matahari di titik mana pun, selain titik totalitas.
Titik totalitas atau saat Bulan sepenuhnya menutupi cahaya Matahari ialah momen paling aman untuk melihat gerhana dengan mata telanjang dan dapat memotret Matahari secara langsung tanpa kacamata/filter.
Imbauan NASA tentang memotret gerhana matahari ini merupakan respons dari pertanyaan YouTuber teknologi kenamaan MKBHD alias Marquess Brown Lee.
Kerusakan Kamera Akibat Memotret gerhana Matahari
Sensor gambar, baik yang tersemat di smartphone ataupun kamera digital biasa, akan rusak apabila digunakan untuk memotret fenomena gerhana Matahari.
Saat terjadi gerhana Matahari total di AS tahun 2017 lalu. Sebuah rental lensa di AS, LensRental menceritakan banyak lensa kamera yang rusak setelah digunakan untuk memotret gerhana Matahari secara sembarangan.
Banyak sensor kamera meleleh dan kamera smartphone yang semakin sensitif akibat terpapar oleh radiasi yang dipancarkan saat gerhana Matahari.
Dalam sebuah twit, MKBHD mengatakan belum menemukan jawaban pasti apakah mengarahkan smartphone ke gerhana Matahari dapat merusak sensor atau tidak. MKBHD pun tergoda untuk mencoba melakukan hal itu.
NASA juga merinci tips lainnya dalam memotret gerhana melalui HP. Misalnya, menggunakan tripod, menggunakan mode manual, pakai lensa telefoto sampai mengatur eksposur.