KOMPAS.com – Pengembang game asal Indonesia, Toge Productions resmi mengumumkan game terbarunya, Coffee Talk Tokyo. Game ini diumumkan dalam live streaming Indie World Showcase dan Nintendo Direct: Partner Showcase yang digelar pada Jumat (30/8/2024) malam WIB.
Coffee Talk Tokyo dipastikan rilis pada tahun 2025 di platform PC (via Steam store), PlayStation 5 (PS5), Xbox Series X/S, dan Nintendo Switch. Belum diketahui harga jual game terbitan penerbit Chorus Worldwide ini.
Coffee Talk Tokyo merupakan sekuel dari Coffee Talk pertama yang dirilis pada tahun 2020, dan Coffee Talk Episode 2: Hibiscus & Butterfly yang dirilis pada tahun 2023. Sebagai sekuelnya, Coffee Talk Tokyo masih mempertahankan sejumlah aspek dari game sebelumnya, seperti visual berbasis piksel (pixel art), gameplay sebagai barista kafe, dan musik bergenre lo-fi yang diciptakan oleh Andrew Jeremy (AJ).
Berbicara soal gameplay, gamer tetaplah seorang barista yang akan menerima pesanan minuman dari berbagai pengunjung, baik manusia maupun ras fantasi lainnya seperti Elf dan Orc.
Sembari membuat minuman, pemain bisa mendengarkan “curhat” dan cerita menarik lainnya dari para pengunjung kafe.
Bedanya, Coffee Talk Tokyo, seperti namanya, berlangsung di Tokyo, Jepang. Sebagai perbandingan, dua game Coffee Talk sebelumnya terinspirasi dari kawasan Seattle, Washington, Amerika Serikat.
Karena mengambil lokasi di Jepang, pengunjung player cafe pun beradaptasi dengan negara tersebut, misalnya saja makhluk gaib (yokai) Kappa.
Game Coffee Talk Tokyo
Kappa sendiri dalam cerita Jepang merupakan makhluk yang sering menenggelamkan anak-anak yang sedang bermain di sungai.
Di Coffee Talk Tokyo, pemain akan bertemu dengan seorang Kappa bernama Kenji. Alih-alih menjadi monster menakutkan, Kenji justru menjadi pekerja kantoran yang berusaha mencari makna hidup setelah pensiun.
Pemain juga akan berinteraksi dengan asistennya bernama Vin, dan seorang gadis ceria bernama Ayame. Ayame yang baru saja meninggal, berusaha mencari makna dalam kehidupan barunya.
Selain karakternya, jalan cerita yang dihadirkan dalam Coffee Talk Tokyo juga berbeda. Namun Toge Productions dan Chorus Worldwide belum membahas alur Coffee Talk Tokyo lebih mendalam.
Coffee Talk Tokyo juga akan dilengkapi dengan mekanisme penghias kopi alias latte art, jadi sama seperti game Coffee Talk sebelumnya.
Game Indonesia ini juga dilengkapi dengan media sosial di dalam gamenya yang bernama Tomodachill, yang merupakan gabungan dari kata Jepang Tomodachi (teman) dan kata Inggris Chill (santai).
Spesifikasi minimum untuk bermain Coffee Talk Tokyo
Halaman Coffee Talk Tokyo di Steam sudah menampilkan spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan game ini di PC.
Perlu dicatat, halaman spesifikasi ini mungkin masih bersifat sementara, sehingga dapat berubah sewaktu-waktu.
Berikut spesifikasi Coffee Talk Tokyo seperti dikutip KompasTekno dari Steam:
- Sistem Operasi : Windows 7 SP1 Plus
- CPU: CPU dengan kecepatan jam 2,4 GHz atau lebih baik
- RAM: 2 GB
- GPU: GPU dengan memori tampilan 512 MB
- DirectX: DirectX 9.0c.