KOMPAS.com – Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) ternyata dinilai dapat membantu mempermudah pekerjaan manusia. Namun penelitian yang dilakukan lembaga penelitian The Upwork Research Institute menyatakan sebaliknya.
Dalam laporan yang diterbitkan The Upwork Research Institute, Sabtu (27/7/2024), Ini justru dinilai menghambat produktivitas kerja karyawan.
Studi ini dilakukan dengan mewawancarai total 2.500 orang termasuk eksekutif tingkat C di perusahaan global, karyawan tetap, dan pekerja lepas di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Australia.
Meskipun 96 persen eksekutif perusahaan mengharapkan AI dapat meningkatkan produktivitas. 77 persen karyawan yang menggunakan AI dalam penelitian ini mengatakan bahwa AI justru meningkatkan beban kerja.
Mereka juga mengatakan AI menciptakan tantangan ketika karyawan ingin meningkatkan produktivitasnya. Tak hanya itu, Ini juga dinilai menghambat produktivitas dan bisa menimbulkan stres.
Akibatnya, 71 persen karyawan, khususnya karyawan tetap, mengalami stres. Sebanyak 65 persen karyawan juga kesulitan memenuhi tuntutan perusahaan, terutama terkait produktivitas.
Produktivitas Pekerja Freelance Makin Dilirik
Berbeda dengan karyawan tetap, pekerja paruh waktu justru mampu memenuhi tuntutan para eksekutif perusahaan, bahkan seringkali melebihinya. Hal tersebut diungkapkan oleh para eksekutif level C yang juga merekrut pekerja lepas dan terlibat dalam studi.
Sebanyak 80 persen eksekutif juga menyatakan bahwa memanfaatkan pekerja lepas penting bagi bisnisnya. Faktanya, 38 persen eksekutif yang belum menggunakan pekerja lepas berencana merekrut pekerja paruh waktu di tahun mendatang.
Monahan juga mengatakan meskipun dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan, namun berdasarkan hasil studi, perusahaan perlu mengelola bakat dan pekerjaan.
Misalnya dengan menciptakan model kerja yang disempurnakan dengan AI, termasuk memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) alternatif yang siap mengadopsi AI. Menegosiasikan parameter produktivitas dengan karyawan, dan menerapkan pendekatan berbasis keterampilan saat melakukan perekrutan.
Karyawan juga disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli untuk mendampingi dan mengedukasi mereka tentang cara terbaik memanfaatkan AI, yang dihimpun KompasTekno dari Forbes.