KOMPAS.com – Belakangan ini di media sosial (medsos), khususnya X (dulu Twitter), netizen ramai membicarakan joki Strava. Banyak perbincangan ketika layanan joki Strava muncul di X.
Setelah itu, banyak netizen yang melontarkan lelucon tentang fenomena jasa joki Strava. Salah satunya adalah akun dengan handle @hahahiheho seperti yang tertera di bawah ini.
Akun tersebut mencuitkan lelucon bahwa dirinya sedang membuka jasa joki Strava dengan menyertakan gambar peta dan prestasi larinya. Namun lucunya peta yang tertera bukanlah peta wilayah aslinya, melainkan peta game GTA San Andreas.
Selain akun tersebut, ada juga akun dengan akun @degodenzonen yang melontarkan lelucon tentang joki Strava di media sosial. Akun tersebut memperlihatkan gambar joki Strava andalannya, namun orang tersebut adalah Joko Kendil alias Kusnan, seorang traveler yang viral.
Beberapa dari Anda mungkin juga pernah melihat heboh joki Strava ini di media sosial. Dari sekian banyak orang, lalu apa sebenarnya joki Strava itu? Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, berikut penjelasan para joki Strava yang ramai di media sosial.
Apa itu Joki Strava
Berdasarkan perbincangan yang terjadi di media sosial X, joki Strava adalah seseorang yang memberikan jasa untuk mendapatkan prestasi tertentu pada aplikasi Strava. Sekadar informasi, aplikasi Strava merupakan aplikasi olahraga untuk mencatat pencapaian aktivitas pengguna.
Kegiatan ini bisa berupa lari, bersepeda, atau memanjat. Setiap kali melakukan aktivitas tersebut, aplikasi Strava akan mencatat beberapa pencapaian pengguna seperti waktu yang ditempuh, jarak tempuh, dan rute yang ditempuh.
Strava Jockeys hadir untuk membantu pengguna mencapai prestasi aktivitas olahraga. Jadi, dengan joki Strava, pengguna bisa mendapatkan status prestasi aktivitas olahraga tanpa harus melakukannya secara langsung.
Penyedia joki yang akan melaksanakan olahraga dan menghasilkan status prestasi aktivitas di aplikasi Strava untuk dibagikan kepada pengguna layanan. Kehadiran jasa joki Strava dinilai aneh oleh banyak netizen karena hanya sebagai sarana mencari validasi.
Misalnya, akun dengan akun @fsapradana berkomentar bahwa fenomena joki Strava bisa muncul karena olahraga hanyalah ajang untuk ikut serta dan mencari pengakuan sosial.