Membuat video game sangatlah sulit. Pertama, Anda memutuskan antara merancang first-person shooter (FPS) atau role-playing game (RPG). Kemudian, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyempurnakan plot, gameplay, pengembangan karakter, dunia, dan mekanisme games dengan tepat.
Dalam game dunia terbuka, ada begitu banyak skenario yang harus dilalui, diuji, dan dibuat oleh pengembang games. Tidak hanya itu saja, permainan harus bisa berubah dan beradaptasi berdasarkan tindakan masing-masing pemainnya.
Selain itu, ada audio untuk ditambahkan. Hal ini melibatkan perekaman sulih suara dengan para aktor, belum lagi menerjemahkan semuanya untuk pasar luar negeri. Itu sebabnya sektor lokalisasi games berkembang begitu pesat.
Era Baru dalam Game yang Dikendalikan Suara
Beberapa orang masih menyukai kombinasi joystick/tombol dan keyboard/mouse klasik untuk berkomunikasi dan mengontrol karakter kita di layar. Game yang menggunakan pengenalan suara, meskipun dipuji karena inovasinya, namun belum benar-benar berhasil dalam misinya. Mereka belum pernah melupakan aspek kebaruan dari semua itu.
Salah satu tantangan terbesarnya adalah banyaknya data ucapan yang diperlukan agar hal ini dapat berfungsi. Mengumpulkan data ucapan dalam skala besar adalah tugas yang kompleks, dan video game perlu bekerja sama dengan penyedia pihak ketiga yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mengembangkan alur kerja dan teknologi yang efisien.
Dan, seiring dengan mulai terbentuknya kemitraan ini, masa depan teknologi pengenalan suara dalam video games bisa menjadi lebih akurat, terlokalisasi, dan ada di mana-mana.